Alasan Orang Tidak Mau Membeli Asuransi
Thursday, August 18, 2016
Mengapa seseorang enggan atau tidak mau membeli asuransi?
Kurangnya kesadaran akan pentingnya mempunyai asuransi menciptakan seseorang tidak mau membeli asuransi. Ada banyak alasan yang mereka sebutkan kenapa enggan mempunyai asuransi diantaranya sebagai berikut :
Alasan Orang Tidak Mau Membeli Asuransi |
“Saya Tidak Percaya Asuransi, Karna Ada Klaim Yang Tidak Di Bayar”
Kami oke dengan anda sesungguhnya semua klaim Asuransi itu tidak semua akan di cover. Tapi hendaknya anda tanyakan dulu alasan kenapa tidak di bayar klaim tersebut. Di sini letak tugas penting seorang biro asuransi untuk memebrikan warta dengan terperinci dan terperinci mengenai semua yang bersangkutan dengan asuransi ,pembayaran premi,cara mengurus kalaim, atau pembebasan premi. Perusahaan asuransi cukup mempunyai alasan yang besar lengan berkuasa untuk menolak klaim dari nasabah bukan asal menolak klaim karan hal tersebut akan memberi cirta jelek terhadap nama perusahaan asuransi yang terkait.
“Saya Tidak Membutuhkan Asuransi Jiwa”
Pertanyaan kami ialah ketika seseorang yang sedang berbaring di rumaskit apa ibarat itu orang yang sedang membutuhkan asuransi ? seseorang yang cacat total karan sebuah insident kecelakaan lalu kehilangan perkerjaan apakah ibarat itu orang yang membutuhkan asuransi ? Apakah sebuah keluarga yang di tinggal seorang pencari nafka ibarat itukah orang yang membutuhkan asuransi ?.jawabanya niscaya ialah YA.. mereka membutuh kanya, tapi di ketika terlambat ibarat itu mereka tidak bisa mebeli polis asuransi. Karna polis asuransi hanya bisa di beli oleh orang orang yang sedang tidak membutuhkanya ( sehat ).
“Saya Lebih Suka Taruh Duit Saya Di Bank.”
Sebuah Bank hanya bisa menydiakan jumplah nominal ibarat yang anda sudah tabungkan + bunga , tanpa bisa mengatakan uang santuna saat anda sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Sementara asuransi mengatakan dana perlindungan yang lebih dari cukup untuk membayar biaaya rumah sakit anda. Dan fakta yang mengejutkan ada saat Anda menyimpan uang di Bank justru para meneger Bank anda menyimpannya di Asuransi.
“Saya Kawatir Tidak Bisa Meneruskan Pembayaran Premi”
Pertanyaan kami apakah biro asuransi anda menunjukan bahwa sanya ketika terjadi perlindungan kepada diri anda , justru pembayaran premi itu akan bisa berhenti ?, sementara pembayaran cililan , rumah maupun kendaraan akan terus tetap berjalan. Jika demikian seharusnya pembayaran premi itu lebih jadi prioritas di bandingkan dengan yang lain, selagi anda masih sehat.
“Saya Sudah Di Asuransikan Oleh Pihak Kantor”
Apakah ketika anda tidak lagi berkerja pemberian tersebut masih sanggup di gunakan ? Tunjangan tersebut menempel pada jabaatan anda ketika ini bukan ketika ketika nanti sudah berhenti berkerja.
“Saya Akan Membadingkan Dengan Perusahaan Asuransi Lain”.
Merupakan sebuah fatwa yang baik, karna intinya asuransi merupakan sistim kontrak sekali seumur hidup. Itu sanagat di ajurkan supaya berkonsultasi terlebih dahulu denganagen asuransi yang mempunyai lesensi keagenan Indonesi dan menujukan isyarat etik yang baik, bukan hanya sekedar meryu serta mengatakan prodak asuransi yang terkait denga copeny profile perusahaan.
Asuransi Bertentangan Denagan Keyakinan Agama Saya.
Jika demikian ya cukup sudah lah anda memang tidak perlu mempunyai polis asuransi. Tanpa mengurangi rasa hormat kami ,anda akan cukup tertinggal dengan orang orang yang mempunyai dana perlindungan serta investasi di masa akan datang.
Saya Sebenarnya Minat Tapi Saya Belum Punya Uang.
Orang yang tidak punya uang itulah orang yang sebenarnya membutuhkan asuransi. secara logika kalau anda tidak mempunyai uang untuk membayar premi perbulanya nanti dengan apa anda membayar biaya perlindungan ketika anda sakit di rumasakit. pola yang kedua ialah seorang yang kaya raya tapi tidak mempunyai asurani itu sebuah hal yang masuk akal alasannya ialah dengan kekayaanya beliau bisa membiayaai segala perlindungan yang akan terjadi nanti. beda dengan orang yang tidak mempunyai uang, justru beliau yang membutuhkan asuransi.
Tenaga pemasaran asuransi atau Agen asuransi yang baik dan mempunyai isyarat etik mengatakan sebuah klarifikasi secara lengkap mengenai perlindungan serta membantu merencanakan keuangan para calon nasabah dengan baik bukan hanya mengatakan sebuah produk yang menarik biar calon nasabah mau membeli polis asuransi dari sebuah perusahaan temapat dia bernaung.
Dengan demikian presepsi masyarakat ketika ini perihal pengertian asuransi akan beda, karna aku sendiri mengerti betapa kuat alasan masyarakat untuk menolak Asuransi. berikut aku sampaikan perkiraan masyarakat ketika ini perihal asuransi.